FaktaNews24.com, ACEH UTARA – Hiruk Pikuk Ribuan Pendukung Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Guburnur Aceh H. Muzakir Manaf dan Fadhlullah. SE serta Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara H. Ismail Ajalil. SE. MM dan Tarmizi Panyang. S.I.Kom membuming wilayah Pasee dalam Acara Kampanye Akbar Pertama yang digelar dilapangan bola kaki Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara. Rabu, (20/11/2024).
Terik matahari yang sebelumnya menyengat kian tertutup awan hitam, rintihan gerimispun turun mengubah suasana udara semakin sejuk, seolah memberikan pertanda baik menyambut Kedatangan Calon Sang Pemimpin yang diusung Partai Aceh (PA) pada ajang Pesta Demokrasi Pemilihan Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Utara Periode 2025 sampai dengan 2030.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara tersebut, mulai dari mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, hingga sejumlah ulama Aceh seperti Abu Paya Pasi, Abu Arongan serta sejumlah pimpinan dayah lainnya. Juga turut hadir Ketua Badan Pemenangan Mualem-Dekfadh, Abu Razak, Darwis Jeunib, mantan gubernur Aceh Abdullah Puteh, Ketua DPRA, Para Pimpinan dan seluruh kader dari Partai Pengusung, serta seluruh jajaran PA/KPA Se-Aceh, Para Relawan dan simpatisan seperti Muda Seudang, Laksamana (Laskar Setia Muda Mualem Nanggroe Aceh), Relawan Mualem-Dekfadh 02 Semua Suku dan Simpatisan Ayahwa-Panyang (SAYANG).
Dalam acara Kampanye Akbar yang dipusatkan diwilayah DIV Samudera Pasee, Abu Paya Pasi salah satu Ulama tersohor Aceh, memberikan nasehat berharga serta pandangan tentang Syariat Islam dan Pendidikan Agama yang menjadi bagian visi Mualem-Dekfadh jika nanti mereka terpilih.
Sedangkan Irwandi yusuf, mengutarakan tentang perjuangan panjang Rakyat Aceh dan pentingnya menjaga perdamaian serta kemajuan dalam Pemerintahan. Orasi politik itu sebagai nasehatnya yang sangat menyentuh, mengingatkan semua yang hadir tidak lepas dari sejarah perjuangan panjang Bangsa Aceh Pasca-Konflik yang bergejolak.
Tidak kalah menarik, orasi yang dilontarkan Panglima Muda sekaligus Ketua DPW Partai Aceh (PA) Aceh Utara, dengan semangat yang membara menyampaikan keyakinannya bahwa pasangan Mualem-Dekfadh, Ayahwa-Panyang adalah calon Pemimpin yang tepat untuk Aceh dan Aceh Utara. “Kita butuh pemimpin yang paham akar masalah Aceh, dan mereka adalah sosok yang memiliki pengalaman serta dedikasi penuh untuk membangun Aceh yang lebih baik,” tegasnya.
Orasi politik dimulai dari Muslim. S. HI, mewakili partai politik, serta dilanjutkan pidato dari Abu Razak selaku ketua badan pemenangan Mualem- Dek Fadh menyampaikan, pentingnya kekompakan tim dan harus tetap sama-sama kita jaga. Terlihat semangat dari seluruh anggota yang tergabung dalam badan pemenangan, solid dan bekerja dengan baik. “Menjelang hari Pemilihan pada tanggal 27 November mendatang, mari kita kawal sama-sama untuk tetap istikamah, bekerja ekstra, jaga kekompangan tim serta menangkan pasangan Mualem-Dekfadh.” ungkap Abu Razak.
Setelah orasi politik, suasana kampanye akbar semakin meriah dengan hiburan dari sejumlah musisi ternama Aceh. Rafly Kande, Bang Prak, Rialdoni, Maimunzir, Bang Gaes, Abu Bakar Ar, dan sejumlah artis lokal lainnya turut memeriahkan acara ini.
Lagu-lagu Aceh yang penuh semangat dan syair-syair yang menggugah hati mengiringi sorak-sorai para pendukung yang sudah sangat antusias. Penampilan para artis ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi kepada masyarakat yang sudah datang jauh-jauh untuk mendukung pasangan Mualem-Dekfadh.
Faisal Jamaluddin, Juru Bicara Relawan Mualem-Dekfadh dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa kampanye akbar ini bukan hanya sekadar acara politik biasa, tetapi juga menjadi ajang untuk memperlihatkan betapa kuatnya dukungan rakyat Aceh terhadap pasangan calon yang mereka percayakan. “Mualem-Dekfadh bukan hanya menawarkan janji-janji politik, tetapi lebih kepada komitmen untuk terus berjuang demi kesejahteraan rakyat Aceh.” jelasnya
Dia juga menambahkan puluhan ribuan warga yang hadir di Lapangan Simpang Mulieng membawa semangat baru, membawa harapan bagi masa depan Aceh yang lebih baik. “Acara ini menjadi bukti bahwa meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, semangat perubahan selalu ada, dan itu menjadi dasar utama dari setiap langkah menuju Aceh yang lebih maju.” Tutup Faisal. (Mahlil/Indra)