Info Sumatera Utara

Samsuar Sinaga Tegaskan Perbedaan Antara “”Betul dan Benar” Dorong Pemahaman Lebih Dalam di Pendidikan

2
×

Samsuar Sinaga Tegaskan Perbedaan Antara “”Betul dan Benar” Dorong Pemahaman Lebih Dalam di Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Deli Serdang, Faktanews24.com

 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Samsuar Sinaga, mengemukakan pandangan tajam yang menggugah mengenai perbedaan konsep “betul” dan “benar” yang selama ini kerap disamakan dalam pemahaman sehari-hari.

 

Menurutnya, pengetahuan mendasar ini sangat penting untuk ditanamkan dalam dunia pendidikan guna membentuk karakter berpikir kritis dan jujur pada generasi muda.

 

Samsuar menegaskan, “Memang beda antara BETUL dengan BENAR. Buktinya, beda antara KEBETULAN dengan KEBENARAN.” Pernyataan tersebut menggugah para pendidik dan siswa untuk memahami bahwa kata “betul” sering kali mengandung makna kebetulan, yang sifatnya temporer dan kontekstual, sedangkan “benar” merupakan sesuatu yang absolut dan berdasarkan fakta serta prinsip yang kokoh.

 

Dalam konteks pendidikan, pemahaman ini menjadi sangat krusial, karena sering kali siswa atau bahkan guru menyederhanakan suatu hal hanya dengan menganggapnya “betul” tanpa menguji kebenarannya secara mendalam. Tegas Samsuar Sinaga, Rabu,(22/10/2025).

 

Lebih jauh diterangkannya, “Ketika kita mengajarkan bahwa sesuatu itu ‘betul’, itu bisa jadi hanya sekadar kebetulan yang belum tentu valid dan bisa berubah sewaktu-waktu,” jelas Samsuar. “Namun, ‘benar’ adalah sesuatu yang sudah melewati proses verifikasi, logika, dan prinsip yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

 

Menurut Samsuar, membedakan kedua konsep ini adalah fondasi untuk membangun budaya literasi kritis di sekolah-sekolah. Siswa diajak untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, melainkan harus mampu melakukan analisis, evaluasi, dan mencari kebenaran di balik fakta yang dihadapi.

 

Hal ini sekaligus menjadi tameng dari penyebaran informasi palsu atau hoaks yang kian marak di era digital. Samsuar menekankan peran guru sebagai fasilitator yang harus mampu mengajarkan kepada murid-muridnya untuk terus menggali “kebenaran” dengan metode ilmiah, debat yang sehat, dan pemikiran terbuka. “Ini bukan hanya soal akademik, tapi bagaimana membentuk karakter jujur, teliti, dan berintegritas,” tambahnya.

 

Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang berkomitmen untuk mengimplementasikan konsep perbedaan “betul” dan “benar” ini dalam kurikulum dan pelatihan guru. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pendidikan dan mencetak generasi penerus yang bukan hanya pintar, tetapi juga cerdas dalam memilah informasi dan mengambil keputusan berdasarkan kebenaran, bukan sekadar kebetulan.

 

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang “betul” versus “benar,” diharapkan akan terjadi perubahan paradigma dalam proses belajar mengajar yang menitikberatkan pada pengembangan sikap kritis dan integritas moral dalam pendidikan, Pungkasnya.

Views: 2
#Deli_Serdang
Jhoni Permana Sinurat