Tegal, Faktanews24 (Jateng)– Warga dari tujuh desa di Kabupaten Tegal mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk segera menangani permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah mereka akibat tersumbatnya saluran air Jembangan. Desa-desa terdampak antara lain Tembok Lor, Tembok Kidul, Tembok Banjaran, Ujungrusi, Pesarean, Adiwerna, dan Lemah Duwur.
Kepala Desa Pesarean, Sujono, menyampaikan bahwa keluhan warga terus berdatangan terkait banjir yang semakin sering terjadi. Ia menyayangkan lambannya respons dari instansi yang seharusnya bertanggung jawab seperti PSDA dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Comal.
“Saya sudah berkali-kali menghubungi pihak terkait, bahkan mereka sempat melakukan peninjauan ke lokasi. Namun sampai sekarang belum ada tindakan nyata,” kata Sujono pada Minggu (1/6/2025).
Menurutnya, akar permasalahan terletak pada sedimentasi yang menebal di saluran Jembangan, serta sempitnya gorong-gorong di kawasan utara STM ADB. Ia juga menyoroti kondisi pintu air di wilayah Lemah Duwur yang sudah tua dan rusak sehingga tidak berfungsi optimal.
Sujono menegaskan pentingnya pengerukan saluran, pelebaran gorong-gorong, dan perbaikan pintu air untuk mencegah banjir berkepanjangan. Ia berharap agar upaya perbaikan segera direalisasikan demi keselamatan dan kenyamanan warga.
“Masyarakat hanya ingin bisa beraktivitas dengan tenang, terutama saat musim hujan. Jangan sampai banjir menjadi rutinitas tahunan,” ujarnya.
Warga kini menanti kepastian dan aksi nyata dari pihak berwenang untuk menyelesaikan persoalan ini sebelum musim hujan berikutnya tiba.(M. Bisri)
