Faktanews24.com – Pacitan, Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebangkitan UMKM dan ekonomi kreatif (Ekraf) Pacitan.
Dalam agenda kunjungan daerah pemilihan bertajuk “Ekonomi Kreatif: Karya Pemuda, Kekuatan Bangsa”, Ibas menyapa ratusan pelaku UMKM dan pegiat Ekraf Kabupaten Pacitan pada Sabtu, 29 November 2015.
Dalam pertemuan ini tidak hanya memberi motivasi, tetapi juga mempertegas pentingnya percepatan akses permodalan dan penguatan kualitas produk lokal.
Dalam sambutannya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu mengapresiasi daya juang masyarakat Pacitan yang terus bertahan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Ia menilai, semangat UMKM Pacitan tidak pernah padam.
“Ini menandakan bahwa Kabupaten Pacitan tidak pernah sepi dari perjuangan, komitmen, harapan, dan ikhtiar untuk terus maju serta sejahtera,” ujar Ibas saat diwawancarai wartawan pada Senin, 1 Desember 2025.
Melalui sesi dialog interaktif, Ibas yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Penasihat KADIN Indonesia menyerap langsung kebutuhan para pelaku usaha. Mayoritas peserta mengaku memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal kerja.
Ibas menegaskan bahwa sejak era pemerintahan SBY hingga kini, KUR terus menjadi tulang punggung pembiayaan UMKM dengan bunga terjangkau.
“Negara sudah menyediakan jalur formal untuk memudahkan kita berusaha. Tidak ada alasan tidak punya modal, asal kita tahu betul usaha apa yang ingin dijalankan,” tegas lulusan S3 IPB University tersebut.
Ia berkomitmen terus mengawal pemerintah pusat, provinsi, dan daerah agar proses permodalan semakin cepat, mudah, dan tidak memberatkan pelaku UMKM.
Ibas juga mengajak pelaku UMKM dan Ekraf untuk memaksimalkan potensi Pacitan sebagai kawasan wisata unggulan, dikenal dengan julukan Pacitan 70 Miles of Sea Paradise dan Kota Seribu Satu Goa. Menurutnya, kemajuan pariwisata akan menciptakan efek domino bagi pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kalau pariwisata Pacitan maju, usaha kuliner, suvenir, transportasi, wastra, hingga penginapan juga akan ikut hidup,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku wisata dan pelaku UMKM agar Pacitan semakin menarik minat wisatawan.
Selain permodalan, Ibas menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk dan pemanfaatan teknologi digital.
“Hari ini kita tidak perlu lagi punya kios atau sewa tempat. Dengan media sosial saja, kita bisa berjualan dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Ia juga mendorong pelaku UMKM untuk memperbaiki kemasan, meningkatkan kualitas, serta memaksimalkan potensi lokal seperti olahan gula aren salah satu produk unggulan Pacitan.
Dari sisi pemerintah daerah, Lilik Wijiastuti dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian Pacitan memaparkan strategi peningkatan daya saing UMKM melalui perizinan, permodalan, hingga pemasaran. Ia menyampaikan bahwa PLUT KUMKM Pacitan menyediakan fasilitas konsultasi, inkubasi, pelatihan teknis, dan promosi.
Arofik, Konsultan PLUT KUMKM Pacitan, juga menegaskan pentingnya legalitas usaha seperti NIB, PIRT, sertifikasi halal, merek dagang, hingga izin MD (BPOM).
“Standardisasi dan sertifikasi itu penting agar produk UKM aman, berkualitas, dan terhindar dari masalah hukum,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Ibas menyampaikan harapannya agar UMKM dan Ekraf Pacitan menjadi bagian dari solusi bangsa, terutama dalam memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Saya berharap kita dapat menjadi bagian dari solusi bangsa menciptakan lapangan pekerjaan, kemandirian, serta keunggulan ekonomi kreatif yang membanggakan Kabupaten Pacitan,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri Ketua DPRD Pacitan Arif Setia Budi, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Pacitan Baginda Rahadian Pratama, serta ratusan pelaku UMKM dan pegiat Ekraf yang hadir dengan penuh antusiasme. Dialog berlangsung hangat dan ditutup dengan komitmen kuat Ibas untuk terus mengawal aspirasi para pelaku UMKM Pacitan di tingkat nasional.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno












